Kaos Longgar (Leher Potong) dan Gw

theoEkspresi itu penting. Kalau lo jadi penyiar, pasti lo akan banyak belajar mengenai hal ini. Kalau lo penyanyi, lebih-lebih lagi. Kalau lo pembaca puisi, harus. Kalau lo pencinta, apalagi. Salah satu tingkat ekspresi yang paling tinggi dari perkawinan adalah sex (setau gw :-P) dan salah satu tingkat ekspresi yang paling tinggi dari penyembahan manusia kepada Tuhannya adalah ketaatan. Kalau begitu, menurut gw ekspresi paling tinggi terhadap suatu idealisme adalah, jangan hanya diletakkan di dalam 'kotak' biarin mereka hidup di 'luar' kotak. Karena justru idealisme itu sendiri menurut gw bukan kekangan, tapi justru mereka liar dan bebas, bikin siapapun yang bersama mereka juga 'bebas'.

Dan untuk 'tinggal sementara' di Bandung, itu adalah satu 'ekspresi' yang ingin gw jalani di momen kehidupan gw sekarang, hanya karena gw mutusin untuk ngga tinggal di dalam 'kotak'. Dan ini yang gw mau bilang sama lo, orang-orang yang berekspresi, selalu ngga 'betah' tinggal di dalam kotak .

Salah satu percakapan gw dengan papa pada satu kesempatan saling menelepon adalah, "Paps, aku tau apa yang aku lakuin" dan dijawab "ya, sudah, kalo nona sudah tau!"

Simpel. Ekspresi ngga perlu 'kotak'. Mereka hanya perlu 'dibebaskan' dan diberikan 'kepercayaan' maka mereka akan menemukan 'ruang/kotak' nya sendiri.

Gw kenal beberapa orang yang selalu mengekspresikan bagian dari diri mereka: lewat apapun. Ini yang bikin mereka, selalu keluar dari kotak. Gina (MD Sky FM), biasanya mengekspresikan dirinya lewat fashionnya 'sendiri' yaitu the girl in stripes, begitu ia menyebutkan dirinya, dia punya selera fashion yang, apa yah! Androginy, yah Gin? :-P atau Rahmathya Said, salah satu temen penyiar gw yang lain, yang selalu bikin trend lewat kata-katanya yang 'mungkiiinnn' cuman lo bisa temuin di dia.

Gw anti kaos ketat. Bukan berarti gw anti juga sama perempuan yang suka pakai kaos ketat. Hanya saja untuk sehari-hari, gw suka pakai kaos yang longgar-longgar dan sedikit kedodoran. Satu kebiasaan 'unik' yang suka gw lakukan sama kaos-kaos gw, mulai dari yang paling mahal sampai yang paling murah. Pasti lehernya gw potong. Kenapa? itu karena gw senang 'bebas'.

Gw ngga suka saja sama aksen di leher kaos: yang seakan-akan mengekang. Makanya kaos berleher pasti gw potong. Gw pencinta kebebasan. Makanya gw pilih jadi penyiar saja, bukan PNS. Bukan, bukan karena PNS itu jahat, tapi kalau PNS, pasti gw harus pake seragam. Dan itu sudah cukup, pada masa-masa sekolah. Sekarang gw ngga suka 'seragamseragaman' gw pengen punya style sendiri.

Dan gw lakuin itu.

Semangat Kaos longgar yang melekat di kulit gw, itu lambang 'kebebasan berekspresi' yang coba gw 'tularkan' buat lo. Syukur-syukur ini bikin semangat, dan bikin lo menemukan dunia 'ekspresi' lo ada di bagian mana.

Itu saja.
Tanyalah sama orang-orang yang jadi trendsetter di bidangnya! mereka pasti punya sesuatu yang bikin mereka 'beda'. Dan mereka berani beda. Hanya karena satu kata: E K S P R E S I. Pertanyaan gw adalah: Apa yang bikin lo beda?

Satu lagi, yang bikin gw suka sama kaos 'longgar dan kebesar-besaran' adalah ngga cuman tubuh gw yang muat di dalamnya, tapi sesuatu yang 'longgar dan kebesar-besaran' pasti memuat banyak orang.

Kalaupun ngga muat semuanya, yah, minimal satu yang ikut gw. Mungkin yang satu itu adalah lo, yang baca blog ini.

Menulislah dan jangan bunuh diri.

Theoresia Rumthe penyiar Sky 90.50 FM. Simak Sky Jeda Siang bersama Theo setiap Senin-Jumat pukul 11.00-14.00

penyalamatahari adalah teman-teman yang men-salamatahari dan menyalakan matahari

Komentar

mae ayu mengatakan…
Good de ...

Keren , ekspresi membuat kita menjad kita , wuuih , dan itu sadar ga sadar jadi suatu "hal" untuk siapapun yang berinteraksi dengan kita .

Gw pernah benci ma diRi gw yg ekstrov dan pecicilan ini , kesannya sangat childist .dan gw pnh membenci sisi kolerik gw yang terkesan kasar .Dan di lingkungan gw yang "teknik" itu , gw sering dibilang aneh karena sisi artistik gw . Belom lagi tekanan dari keluarga yang sangat percaya gw "punya otak" (padahal saya juga ga ngerasa pula tuh darimana coba )

Well akhirnya gw ngubur itu dalem-dalem saat mau lulus ini . Gw udah menetapkan , ga mau kerja sipil pastinya . Gw lebih tertarik di seni , jurnalistik dan lingkungan , juga bisnis kecil2an lah , sebagai ekspresi pula gw mencintai sepatu . Makanya bisnis sepatu.

Tapi Tuhanpun baik , sebenernya kita selalu ditunjukkan jalan untuk berekspresi . Melalui sisi2 kehidupan yang dikirimNYA . Tinggal bagaimana , kita memberdayakan arti diri kita ini :)