-Sky FM, 14 Oktober 2009-
“Gua nggak speak-speak, ya …”
“Ya ampun … radangnya lumayan parah, ya, Den ? Udah minum obat ?”
“Gua cuma minum temu lawak.”
“Temu lawak ? Pantesan aja radang lo makin parah, orang jadi ketawa-tawa. Mustinya lo minum temu dokter, Den !”
Sebentar kemudian Theo ngelambai-lambai dari ruang siaran, ngajak Deni dan Dea masuk. “Ayo, semangat … !!!” kata Theo dengan gaya enerjiknya yang khas.
Interview berlangsung seru. Kami ngebahas makna “dua puluh tujuh cerita” di Salamatahari #2, betapa inspiratifnya bapak-bapak di kursi roda yang ngalahin garangnya lalu lintas di cerita “…And your Positivity”, apa itu sistem print on demand dan kenapa kami milih sistem itu untuk produksi Salamatahari #2.
Deni yang tadinya nggak mau speak-speak akhirnya speak-speak juga. Dia ngejelasin kalo sistem print on demand bisa meminimalisasi biaya cetak dan distribusi. Terus menurut Deni, apa yang bikin buku ini istimewa ? “Aku pernah ikut seminar. Pas pembicaranya ngebahas neologi, aku inget Dea,” kata Deni.
Menurut Dea sendiri, “memesan” bikin Salamatahari #2 kerasa lebih personal. Karena buku ini memang kumpulan kisah-kisah personal-universal untuk dihadiahin, jadinya pas, deh …
Hari itu pun sadar nggak sadar kami saling ngasih hadiah satu sama lain. Theo ngehadiahin semangat dan supporting sounding buat buat Salamatahari #2, Onde Mande si monyet ngartis ngehadiahin twitternya untuk dipake promosi, Dea ngehadiahin Salamatahari #1 untuk Reina dan Tesar, pemenang kuis hari itu, dan Deni ngehadiahin “speak-speak” di tengah radang tenggorokannya, “Dea itu temen dari jaman dulu masih kuliah, dulu aku suka curhat,” cerita Deni.
Ada semangat menghadiahkan dan persahabatan yang terus mengalir dan mengalir dan mengalir.
Semoga Salamatahari bisa terus menghantarkannya …
Teman-teman, kamu pun bisa, lho, menghadiahkan Salamatahari #2 untuk orang-orang terkasihmu. Klik di sini untuk info pemesanan ; )
Salamatahari, semogaselaluhangat dan cerah ….
Kenapa dua puluh tujuh ?
Karena Ini “bingkai dua-tujuh”
Komentar